Minggu, 12 Februari 2017

RESEP MEGONO KHAS PEKALONGAN

Kali ini saya ingin membagi resep kebanggaan dari tempat kelahiran saya. Yap.. Megono! Makanan ini selalu ada di daerah Pekalongan setiap pagi maupun malam hari. Harganya yang murah meriah dan rasanya sedaaap membuat makanan ini nggak pernah bosen disantap tiap sarapan. Nah, kasusnya sejak saya pindah ke barat *read: Bekasi, makanan ini agak sulit nih ditemui di sini. Jadi ya kepaksa, kudu bikin sendiri kalo pengen. Agak rempong memang, dari nyari bahan2nya, ngumpulin moodnya bikin, sampe mbikinnya kudu ekstra sabarrr...

Bahan-bahan :
500 gram nangka muda (gori) 
1/2 butir kelapa setengah tua 
6 buah Bawang Merah 
3 siung Bawang Putih 
1 sendok teh Ketumbar 
3 biji Kemiri 
1 sendok teh Terasi 
2 ruas Kencur 
secukupnya Garam 
4 buah cabe merah 
1 batang daun sereh   
secukupnya bunga kecombrang (bisa di skip kalo nggak suka)
Lengkuas
Daun Jeruk
Daun salam
Secukupnya gula

Cara membuat :

1. Haluskan bawang merah, putih, ketumbar, kemiri, terasi, kencur, garam dan gula pasir dan memarkan serai dan lengkuas















2. Cacah kecil-kecil nangka muda (gori)
3. Parut kelapa di atas cacahan gori (ini sih untuk menghemat tempat biar nggak banyak cucian piringnya), hhe..













 

4. Campurkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, serai, lengkuas, daun jeruk dan daun salam dengan gori dan kelapa parut















 5. Siapkan panci kukus diisi dengan air
















6. Letakkan gori yang telah dicampur bumbu tadi ke wadah kukusan (kalau saya memakai wadah yang bawahnya bolong2. Ini memudahkan saya mengangkat hasil kukusan dan bisa langsung disajikan dengan wadahnya














7. Kukus selama 30-45 menit hingga gori tidak keras lagi














 

 8. Megono siap dihidangkan dengan nasi hangat, sambal terasi, tempe mendoan dan ikan asin, hmmm..... sedaaap....







Tips :
Menurut pengalaman saya beberapa kali membuat megono pasti jadinya banyak dan berlebihan untuk 2 orang (saya dan suami), untuk mengawetkan biasanya saya bisa memanaskan kembali agar keesokan harinya bisa dinikmati lagi, *menurut kami, megono yang sudah dipanaskan lagi bumbunya lebih meresap ke gorinya (sama kayak gudeg gitu) dan rasanya akan lebih nikmat.. Tapi kalau menurut kesehatan sepertinya memanaskan makanan kembali sih nggak recomended ya,. Jalan sehatnya, kalau kelebihan banyak kasihkan aja ke tetangga, atau sodara pan sekalian berbagi tuh... 

Oke Bunda, itu resep yang sudah saya coba. Untuk bunda2 yang sudah mampir ke blog ini atau sudah coba resepnya boleh dicomment ya.. Salam kenal..



Jumat, 10 Februari 2017

MENDESAIN RUMAH DENGAN BUDGET TERBATAS

Dari judul sudah ketauan ya artikel ini mau ngebahas seputaran rumah dan desain ruangnya. Yap.. saya selalu mencintai dunia desain ruang. Saya memang tidak punya ilmunya, karena saya tidak mengambil kuliah jurusan Arsitek. Tapi yang namanya minat ke dunia arsitek itu nggak bisa hilang walaupun saya sudah lulus S1 di Jurusan lain.

Seni desain itu menyenangkan, entah itu desain produk, desain ruang, desain grafis. Mengapa begitu, ya karena seni desain itu wujud pekerjaan yang nyata. Hasilnya terlihat jelas, seninya bisa dinikmati dan yang terpenting menciptakan kepuasan setelah menyelesaikan karya.

Ngomong-ngomong soal karya, apa sih karya yang pernah saya buat? Duh, malu rasanya kalau ditanya soal itu. Saya memang nggak punya karya apa2. Tapi saya bisa kok menyulap ruang buruk rupa menjadi angsa yg cantik... kyaaa... apa coba ini istilahnya. Mungkin istilah lainnya saya doyan merapikan sesuatu jadi lebih bernilai seni. Ada beberapa ruang yang pernah saya desain sendiri di rumah.
Lampu gantung sebagai penerangan sekaligus mempercantik ruang
Ini adalah salah satu bagian rumah kami yang saya desain sendiri. Plafon rumah yang tinggi cukup membuat saya memutar otak untuk mengakali bagaimana caranya agar dapat memasang lampu hias dengan harga terjangkau dan cukup cahaya di malam hari. Dana yang kami anggarkan saat itu hanya berkisar 500rb untuk lampu. Pikirku bagaimana bisa ya mendapatkan lampu hias dengan harga terjangkau. Tiba saatnya hari libur saya coba berjalan-jalan ke Pasar Kenari Jakarta Pusat. Untuk menuju kesana mudah kok, bisa naik busway koridor ancol-kampung melayu. Sampai disana, ebuseeet dah, harganya menggila semua, untuk lampu rangkai minimalis yang lebi darih 3 pcs sudah dimulai dari harga 400rb sampai jutaan. Sampai hampir putus asa. Saya siasati mencari toko yang sepi *menurut jalan pikirku kalau toko sepi pasti butuh penglaris istilah jawanya. Ternyata bener, toko yang sepi di Kenari bisa banting harga, lampu ini tadinya ditawarkan 1jt, setelah proses tawar menawar dan rayu merayu dg owner. Didapatkanlah lampu ini dg harga 550rb. Puas rasanya... walau masih tombok 50rb gapapa deh.. pan dapat 5 rangkai lampu. wkwk...
Display TV dibuat melayang agar ruang tidak terkesan sempit
Display TV yang saya buat ini juga desain sendiri. Ya.. lagi2 budget terbatas ya, kami nggak bisa sewa arsitek apalagi sampai ngeborongin ke desain interior. Bisa nggak bisa bayar cicilan rumahnya entar, hehe... Awalnya sih dari lihat2 di google juga, kebetulan ada teman yang menawarkan membuatkan lemari sesuai yang saya mau dengan budget terjangkau. Material kayu mahoni, waktu pengerjaan sekitar 1 bulan. Ini sengaja saya buat menggantung agar tidak terkesan sempit sekaligus memudahkan untuk membersihkan lantainya. Ambalan melayang juga dari kayu mahoni. Kalo pada umumnya ambalan materialnya kayu HPL, yang ini kayu mahoni, lebih berat tentunya, tapi kami siasati dengan meletakkan paku besar yang kuat untuk menopangnya. Satu set ini bisa saya dapatkan dengan harga 800rb belum ongkos pasang dan pengecatan. Wallpaper yang saya pasang ini dari hasil perburuan di internet. Dulu sih agak susah cari toko yang diskon banyak, sekarang mah di instagram udah betebaran olshop2 dengan harga jungkir balik. Wallpaper saya dapat dari web www.tokowallpaper.com. Saya lihat alamatnya nggak begitu jauh dari tempat kerja suami. Alamat toko di JL. Samanhudi Jakpus kalo nggak salah. Di toko tersebut menyediakan beberapa sample wallpaper yang bisa dipesan dan barang datang sekitar 2-3 hari setelah pemesanan. Tapi saat itu saya udah kebelet pasang, saya cari wallpaper yang paling murah, menarik dan ready stock. WP saya dapat dengan harga 120rb per roll (diskon abis). 3 roll cukup untuk menutup sebidang tembok display tv.
Cara menghitung wallpaper :
1 roll wallpaper = 10 meter x 0,5 meter. Jadi luasannya 5 m persegi.
Untuk menutup dinding dengan tinggi 3,5 meter x lebar 3 meter maka dibutuhkan wallpaper seluas 10,5 meter persegi.
Pembelian harus 3 roll karena setidaknya pemasangan wallpaper harus mengikuti alur gambar, serta menghindari kesulitan pembelian lagi jika kurang (bisa disebabkan sobek, salah pasang, dan lain2). Jika dilakukan pembelian lagi untuk menambah kekurangan belum tentu bisa sama, karena tiap wallpaper ada Lotnya, lot tiap jenis wallpaper kadang jika tidak jeli bisa beda tiap pesanan. Menghindari itu, lebih baik dilebihi daripada kurang kan..
Warna alami kayu sengaja ditonjolkan dengan finishing plistur tipis
Kitchen set dapur kami sengaja saya buat dengan tema alami. Material kayu mahoni solid tidak membuat kami khawatir jika terkena air atau rembes. Material ini kami pilih sengaja agar daya tahan kitchen set kami lebih kuat. Kitchen set ini kami dapatkan dengan harga 1,6jt saat itu belum termasuk pengerjaan finishing. Cukup terjangkau karena si pembuat juga kebetulan tetangga orang tua kami.
Batu yang disusun diatas semen bermanfaat untuk terapi kaki
Pencahayaan di area taman menurut saya sangat penting. Bagaimana dapat terlihat indah kalau cahayanya tidak ada. Di toko lampu hias, biasanya lampu taman dengan material kaleng ini dibanderol sekitar 150rb-300rbuan. Tapi memang keberuntungan masih berpihak pada saya, hehe... Si mbak pelayan saat saya mau pergi dari toko *read: nawar nggak dikasih si enciknya, tiba2 nyamperin dan setuju dengan harga yang saya minta, 100rb. wih... embaak,, jasamu akan selalu ku kenang sampai dimasukin ke blog kaan...Dia pun langsung telepon supliernya langsung. Dengan hati riang saya bawa lampu itu pulang, yeeeay.....
Pengerjaan taman cukup membingungkan menurut saya. Banyak masalah di sekitaran taman ini. Awal pengerjaan harus dilakukan pengurukan tanah lagi karena tanah bawaan aslinya adalah tanah lempung, ya karena bekas sawah. Setelah pengurukan dilakukan, mulai dengan desainnya. Saya yang mendesain sendiri taman ini, kebetulan masih ada sisa keramik carport saya manfaatkan untuk membuat joging track mini yang dikanan kirinya saya susun batu lintang yang disiram semen. Hasilnya, susunan batu ini dapat dimanfaatkan untuk terapi refleksi kaki setiap pagi. Area tengah saya letakkan lampu taman dikelilingi rumput gajah mini yang saya beli per meter 30rb. tidak full saya beli semua, tapi saya siasati menanaminya dengan renggang, dengan sedikit pupuk NPK dan disiram setiap hari rumput bisa tumbuh dengan lebat. Tapi.... ada tapinya lho, rumput gajah ini harus rutin dibersihkan dari rumput liar. Jika tidak maka pertumbuhan rumput gajah bisa terganggu bahkan tersisihkan oleh rumput liarnya. Tanaman yang lain, ada lidah mertua (ini saya dapat dari rumah ibu), serta tanaman lain yang gak modal sama sekali. Minta aja dirumah ibu, hehe,.Dipojok taman sengaja saya minta dibuatkan tempat sampah.

Yap, itulah beberapa desain buatan saya. Ada ruang yang lain, tp belum saya make over lagi. Alasannya, tetep nunggu budget dong, hahaha... Ah pokoknya, artikel ini bukan bermaksud pamer atau apa lho ya... Just sharing, dan sekali lagi semoga menginspirasi. Terima kasih... Comment kalau bisa yaa... salam kenal...



Kamis, 09 Februari 2017

INSEMINASI PERTAMA DI RS HARAPAN KITA

Halo bun.... salam kenal bagi yang baru buka blogku ini. Blog ini bertujuan sharing cerita2 tentang pengalaman saya selama menjalankan program kehamilan. Yang lain sih cuma tambahan aja kalau2 saya lagi pengen nulis lain-lain,. Semoga bermanfaat.

4 tahun belum memiliki keturunan memang sangat mengkhawatirkan bagi kami. Rasanya sedikit ngiri ya melihat teman2, tetangga2 yang dengan mudahnya tanpa program ini itu bisa cepat mendapatkan keturunan. Namun kami cuma bisa sabar dan berusaha semaksimal mungkin. Semoga kami selalu berprasangka baik atas apa kehendak Allah SWT seterusnya.

Setelah saya menjalankan kuretase *baca artikel sebelumnya, saya disarankan oleh dokter Agus Supriyadi RS. Hermina Daan Mogot untuk menjalankan program inseminasi. Ini bukan istilah pertama yang kami dengar, karena waktu program hamil di dr. Caroline beliau pernah juga mengarahkan kami untuk coba insem. Dengan berbagai pertimbangan kesiapan baik fisik, mental maupun kondisi finansial yang mendukung, akhirnya kami tertarik mengambil jalan ini.

Cek kondisi rahim sudah dilakukan (setelah menstruasi selesai pada hari ke 11), rahim sudah bagus, tidak ada lagi penebalan dinding rahim (karena sebulan sebelumnya baru di kuret).

Tanggal 8 maret 2016 dokter memberikan obat penyubur profertil 100mg yang dikonsumsi selama 5 hari, jadi menurut beliau ini akan dipantau terus selama minggu2 subur beberapa hari sekali. Selama itu kami bolak balik mengecek apakah telur sudah cukup matang untuk dilakukan pembuahan.

Tanggal 12 maret 2016 3 kami cek lagi, ternyata telur sudah membesar tapi beli maksimal karena agar dapat dibuahi telur harus memiliki ukuran minimal 18mm), dokter menyarankan agar dilakukan suntik Gonal F 75. Pada suntik Gonal ekaligus dokter Agus juga memberi rujukan ke RS lain tempat beliau praktek di klinik Melati yang khusus menangani infertilitas. Beliau merujuk proses inseminasi saya ke RS Harapak Kita Slipi. Kami sih oke saja, asal berhasil *harapannya begitu..

Tanggal 14 Maret 2016 kami diminta mengecek kembali ke RS Harapan Kita langsung menuju ke lantai 2 klinik melati. Sebelumnya kami melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan membawa surat rujukan. Ternyata di klinik tersebut dr. Agus tidak sendirian praktek. Ada beberapa dokter senior di klinik infertilitas tersebut. Kami melakukan suntik Gonal F 75 kembali untuk membesarkan telur karena belum maksimal.


Tanggal 18 Maret 2016 kami kembali ke RS cek sel telur kembali hasilnya telur sudah berukuran 17mm, kami disarankan untuk melakukan hubungan pada malam hari, yang tujuannya untuk memperbesar kemungkinan terjadinya pembuahan. Karena dirasa sudah cukup besar, tidak dilakukan suntik Gonal F lagi dan dokter menjadwalkan kapan saatnya untuk melakukan suntik pemecah sel telur.

Tanggal 21 Maret 2016 dilakukan suntik pemecah telur, kalau di resepnya sih pakai Ovidrel 250. Keesokan harinya adalah jadual suami mengeluarkan sperma sekaligus Inseminasi.

22 Maret 2016 jam 07.30 suami mengeluarkan sperma, dengan dibantu.. saya dong pastinya, hahaha,.. masa suster,.. wkwk,... kami dimasukkan dalam ruangan khusus yang agak sempit menurut saya cuman nyaman dengan AC dan kamar mandi bersih, sudah disediakan bed kecil. Kami diberi tabung penampung sperma dan spidol serta timer. Fungsi timer untuk menulis waktu saat keluarnya sperma. Begitu sperma keluar langsung harus dimasukkan ke loker kecil sebelah bed yang tertanam di dalam dinding. Seperti freezer mungkin ya.. dan kami harus menulis waktu saat sperma keluar.

Selesai proses mengeluarkan sperma, si suami langsung capcus menuju ke kantor. Saya? ya udah insem sendirian, tanpa ditemani suami, hiks.... gapapa, asal jadi pikirku saat itu.

Hasil sperma sudah keluar, dan sama seperti sebelumnya, sperma suami Asthenozoospermia. Saat dokter Gde menjelaskan, dia bilang spermanya banyaak... semoga jadi ya Bunda. Aamiin.... harapanku...

Jam 10.00 saatnya proses insem. Saya masuk ruangan untuk bersiap-siap. Rasanya agak sedikit kaku ya, takut juga kali aja sakit. Saya diminta untuk duduk di kursi yang biasanya untuk USG biasa. dengan kaki ngangkang *malu sebenernya kalo gak terpaksa. Posisi badan agak kebawah lebih rendah dari pinggul. Sebelum dokter melakukan suntik inseminasi, dokter menjelaskan sperma yang akan disuntikkan milik Bp Imam suami saya, sudah di wash. Beliau minta saya berdoa juga, semoga berhasil.

Prosesnya nggak sakit, nggak kerasa apa2, cuma mungkin sedikit cekit cekit efek dari cairan lain selain sperma itu. Mungkiiiin.... cuma beberapa detik di suntikkan dengan kateter kecil yang lembut, setelah selesai saya diminta untuk berbaring dg posisi sama seperti saat penyuntikkan selama 30 menit.

Selesai inseminasi, saya diberi obat untuk diminum selama beberapa hari. Diberi asam folat dan vitamin.
Bener2 nggak boleh ngapa2in sama suami waktu itu. Nggak motor2an, sampe ngindari mudik yang biasanya dilakukan sebulan sekali minimal. Dan... tiba saatnya hari H menuju aku haid.

menurut jadwal aku haid tiap tanggal 17, tanggal 18 belum haid udah harap2 cemas tuh.. Alhamdulillah sampai tanggal 19. Aku pikir apa iya ya berhasil.. udah sumringah bawaannya, eh pas tgl 19 mau wudhu sholat maghrib habis pipis tuing.... mens... hiks hiks hiks.... saya baru ingat, menurut dokter memang menstruasi saya selalu mundur 3 hari. pas banget kan....

Lemes, capek, pengen nangiiiiiiiiis, kecewa berat rasanya saat itu. Suami saya hubungi via WA, dia bilang, nggak apa2 mungkin Allah belum saatnya kasih kita anak. Dan saya tetep aja menggerutu, tapi tapi dan tapi....

Belum tau kapan lagi kami mau mulai untuk program kehamilan lagi. Rasanya masih nyesek inseminasi gagal itu. Insya Allah kami tidak patah semangat untuk terus berusaha. Hanya lagi ngumpulin modal lagi lebih tepatnya, hehehe....

Rincian biaya untuk cek USG, obat-obatan dan suntikan inseminasi:
Tanggal 8 Maret 2016 = kurang lebih 700rb
Tanggal 12 Maret 2016 = kurang lebih 1 jt
Tanggal 14 Maret 2016 = kurang lebih 1,2jt (di RS berbeda harga cek USG beda)
Tanggal 18 Maret 2016 = kurang lebih 600rb
Tanggal 21 Maret 2016 = kurang lebih 1,2 jt
Tanggal 22 Maret 2016 = kurang lebih 3jtan (biaya insem sendiri 2,4jt) selebihnya obat2an dna cek sperma.

Untuk bunda2 yang mau inseminasi, sebaiknya disiapkan sebaik-baiknya. Persiapan yang paling penting adalah mental, jangan sampai meletakkan harapan penuh pada teknologi karena seberapa hebatnya pun teknologi jika Allah SWT belum meridhoi nggak akan ada hasil apa2. Jangan jumawa, tetap pasrah dan optimis. Saling mendoakan ya Bunda...




Rabu, 08 Februari 2017

KURETASE DI RS. HERMINA DAAN MOGOT

Menstruasi memang kadang menimbulkan masalah. kayak yang aku alami waktu itu. Menstruasiku berlangsung selama lebih dari 3 minggu dengan pergantian pembalut lebih dari 8pcs per hari. Bisa dibayangkan betapa lemasnya kehilangan darah sebegitu banyak setiap harinya.

Awalnya belum kurasa, tapi lama kelamaan semakin pucat, tiap malam rasa nyeri di perut nggak bisa ditahan. Akhirnya aku memutuskan untuk memeriksakan diri di RS Hermina Daan Mogot (pada saat itu RS terdekat dengan rumah kami). Di RS tersebut, aku asal memilih dokter, yang ada aja karena sifatnya udah urgent banget, dan kami dapat dokter Agus Supriyadi. Dokter Agus sepertinya sudah senior, karena menurut kami secara usia tampak sudah matang. Kami percaya aja apa yang beliau sarankan.

Aku di USG, tidak ditemukan apa2 semacam kista atau miom. tapi beliau menyarankan aku untuk KURETASE. Lah... kok bisa, apa kaitannya mens berkepanjangan dengan kuret???
menurut hasil USG yang beliau katakan, dinding rahimku mengalami penebalan. Mungkin disebabkan karena nggak lancar menstruasiku. selesai periksa, aku diberi obat Kalnex (yang aku baca di internet, obat tersebut adalah obat untuk menghentikan pendarahan). Beliau juga bilang, kalau misalnya nggak dikuret akan berulang kembali mens yang berkepanjangan ini. Aku jadi takut.... dan sebelum pulang kami ke bagian administrasi dulu menanyakan biaya kuret dll.

Tentu biaya adalah faktor terpenting ketika aku memutuskan untuk ikut saran dari dokter. Tapi kami coba obatnya terlebih dahulu, kalau berhenti Alhamdulillah... kalau ada rejeki aku akan kuret. Pertimbangannya seperti yg dokter Agus katakan, aku takut mens berkepanjangan lagi.

Kalnex aku minum, dan hasilnya bener2 ampuh menghentikan pendarahan. Cuman setelah mens berhenti, aku jadi waswas. Alhamdulillah waktu itu ada rejeki untuk biaya kuret. Kami coba menemui dokter Agus, dan beliau menjadwalkan hari aku dikuret.
Hari aku dikuret
kami menuju bag admin poli kandungan jam 11 siang. Aku didaftar dan dijadwalkan jam 4 sore untuk operasi *denger istilah operasi jadi serem beneeer,... berasa sakit parah aje. padahal kata susternya ini operasi ringan kok. jangan takut dulu nggak papa..  tapi tetep aja ya,, ngeri ngedengernya.
setelah didaftarkan, kami diminta mengurus administrasi (bayar maksudnya) di bagian kasir. ke kasirlah si suami. Biaya kuretase waktu itu sekitar 4,7jt dengan obat2an kurang lebih 7jt
Biaya tersebut sudah termasuk tes patologi (tes untuk jaringan2 yang diangkat saat kuret). Selesai mengurus administrasi di awal, aku digiring ke ruang persiapan operasi. Jadi, menurut aturan RS tersebut sebelum operasi dimulai setidaknya pasien udah harus nunggu diruang tsb sekitar 6 jam. Walah maak.... lama bener rasanya, pan ane kaga sakit ye,. boring iya, apalagi si suami yg nungguin, ya laperlah.. ya ditelpon orang kantor urusan kerjaanlah. Padahal di ruang tsb banyak pasien2 yg sedang resah mau dioperasi juga. Ada yg merintih2, mungkin nunggu dokter persiapan.

Tiba saatnya jam 4 aku digiring ke ruang operasi, saat itu si suster gatau kerjaannya ngapain aja sampai di ruangan operasi kok aku belum diinfus. Si dokter anastesi sedikit geram waktu itu. beliau sendiri yg menyuntikkan jarum infus akhirnya. Setelah beberapa menit, siap aku disuntik anastesi di selang infus, tiba2 udah selesai aja itu operasi. Aku diminta geser ke tempat tidur lain saat itu. sayup2 setengah sadar.. aku melanjutkan tidurku lagi pasca operasi.

Sadar dari obat anastesi saat itu pertama kali yang aku lihat suami. Saat aku bangun, aku cuma berharap semoga sakitku ini hilang... dan sudah tidak merepotkan suamiku lagi.
ketika aku bangun, aku semakin sadar, betapa suamiku sangat mencintaiku dari segala keterbatasanku.
Tanpa rawat inap, jam 10 malam aku kembali ke rumah. Alhamdulillah,.. selesai sudah kuretase nya.
Hasil kuret dimasukan ke wadah dan diperiksa ke laboratorium untuk tes patologi

Apa rasanya kuret?
NGGAK KERASA APA-APA. tanpa sakit, karena kita full nggak sadarnya. alias bius total kalo orang2 bilang.

Setelah kuret apa sakit??
HANYA SEDIKIT NYERI. Jangan khawatir.. kuret nggak seperti operasi yg dilakukan dengan menyayat jaringan kulit kita. Karena lewat lubang vagina, jadi pemulihan cuma organ dalam.

Apa boleh berhubungan setelah kuret?
Tentu boleh, tapi setelah pulih... hahaha,,, kata dokter Agus gitu... Waktu itu kami disarankan untuk tidak berhubungan dulu setelah 1 kali menstruasi lagi.

Lanjutan cerita pasca kuret nanti aku tulis lagi ya... karena masih ada lanjutan program hamilku sesuai daran dari dokter yg mengoperasi kuret aku. dr, Agus menyarankan aku ikut inseminasi di RS lain....



PROGRAM HAMIL DENGAN AKUPUNTUR


Bekasi, 8 Februari 2017

Berbagai upaya yang kami lakukan untuk dapat memiliki keturunan. hingga saat ini sih kami memang belum mendapatkan hasilnya, tapi kami tetap berharap suatu hari nanti Allah akan mengabulkan ikhtiar kami.

Teman kami ada yang menyarankan untuk ikut program akupuntur. Setelah banyak browsing sana sini, kami memutuskan untuk ikut program akupuntur di drg. Wahyuni Hartanto Halim (Akupunturis, shinshe, herbalis) yang lokasinya di JL. Kartini 4 dalam no 20A Sawah Besar Jakpus

Kami cek pertama kali, dengan membawa hasil tes dari Lab Pramita yang pernah kami lakukan saat program hamil di Omni. Dokter yuni adalah dokter yang sangat ramah, banyak memberi motivasi kepada kami. terutama saya yang notabene perempuan yang biasanya paling banyak disalahkan atas ketidaksuburan. Menurut beliau, jangan menghakimi diri sendiri. Berdasarkan hasil tes lab, kamu dan suamimu sama2 bermasalah. Jadi hilangkan rasa bersalah dan ketakutanmu dulu. Beliau juga menyarankan suamiku untuk mulai stop merokok dan mulai berolahraga lagi.

Suamiku sedikit phobia dengan jarum suntik. Jadi dia agak susah kalau diminta untuk ikut akupuntur. Yaa... oke, cuma aku yang mengikuti terapi akupuntur.

Jadwal akupuntur dilakukan sesuai praktek dokter. Pagi hari jam 6-11.30 setiap hari selasa, jumat dan sabtu. aku disarankan untuk 3 hari sekali terapi. tapi karena agak jauh tempat kami ke tempat praktek, aku minta cuma 1x seminggu terapi.

Awal pemeriksaan dokter meminta aku menurunkan berat badan (sama sih kayak saran dr. Caroline) minimal 10kg. Waaa.... agak berat juga ya, secara selera makanku agak meledak kalo pas laper. Dokter juga mengingatkanku kalau aku pernah tinggi gula darahnya. jadi, sebaiknya hindari makanan manis. Warning juga sih,.. baru tau kalo dokter Yuni agak galak kalo urusan larang melarang..

Sekitar 3 bulan aku mengikuti terapi sambil program juga di RS. Harapan Kita untuk ikut inseminasi. Tapi sayang, program ini belum ada hasil juga.

Walau program hamilku dengan cara akupuntur blm berhasil, setidaknya ikut akupuntur ini aku bisa menurunkan berat badan sekitar 8 kg. Itu tanpa diet ketat dan agak jarang olah raga juga. Mungkin kalau ditekuni bisalah jadi langsing, hihihi....


Next, aku pengen sharing program inseminasiku di RS Harapan Kita. Jangan lupa comment ya Guys...