Menstruasi memang kadang menimbulkan masalah. kayak yang aku alami waktu itu. Menstruasiku berlangsung selama lebih dari 3 minggu dengan pergantian pembalut lebih dari 8pcs per hari. Bisa dibayangkan betapa lemasnya kehilangan darah sebegitu banyak setiap harinya.
Awalnya belum kurasa, tapi lama kelamaan semakin pucat, tiap malam rasa nyeri di perut nggak bisa ditahan. Akhirnya aku memutuskan untuk memeriksakan diri di RS Hermina Daan Mogot (pada saat itu RS terdekat dengan rumah kami). Di RS tersebut, aku asal memilih dokter, yang ada aja karena sifatnya udah urgent banget, dan kami dapat dokter Agus Supriyadi. Dokter Agus sepertinya sudah senior, karena menurut kami secara usia tampak sudah matang. Kami percaya aja apa yang beliau sarankan.
Aku di USG, tidak ditemukan apa2 semacam kista atau miom. tapi beliau menyarankan aku untuk KURETASE. Lah... kok bisa, apa kaitannya mens berkepanjangan dengan kuret???
menurut hasil USG yang beliau katakan, dinding rahimku mengalami penebalan. Mungkin disebabkan karena nggak lancar menstruasiku. selesai periksa, aku diberi obat Kalnex (yang aku baca di internet, obat tersebut adalah obat untuk menghentikan pendarahan). Beliau juga bilang, kalau misalnya nggak dikuret akan berulang kembali mens yang berkepanjangan ini. Aku jadi takut.... dan sebelum pulang kami ke bagian administrasi dulu menanyakan biaya kuret dll.
Tentu biaya adalah faktor terpenting ketika aku memutuskan untuk ikut saran dari dokter. Tapi kami coba obatnya terlebih dahulu, kalau berhenti Alhamdulillah... kalau ada rejeki aku akan kuret. Pertimbangannya seperti yg dokter Agus katakan, aku takut mens berkepanjangan lagi.
Kalnex aku minum, dan hasilnya bener2 ampuh menghentikan pendarahan. Cuman setelah mens berhenti, aku jadi waswas. Alhamdulillah waktu itu ada rejeki untuk biaya kuret. Kami coba menemui dokter Agus, dan beliau menjadwalkan hari aku dikuret.
Hari aku dikuret
kami menuju bag admin poli kandungan jam 11 siang. Aku didaftar dan dijadwalkan jam 4 sore untuk operasi *denger istilah operasi jadi serem beneeer,... berasa sakit parah aje. padahal kata susternya ini operasi ringan kok. jangan takut dulu nggak papa.. tapi tetep aja ya,, ngeri ngedengernya.
setelah didaftarkan, kami diminta mengurus administrasi (bayar maksudnya) di bagian kasir. ke kasirlah si suami. Biaya kuretase waktu itu sekitar 4,7jt dengan obat2an kurang lebih 7jt
Biaya tersebut sudah termasuk tes patologi (tes untuk jaringan2 yang diangkat saat kuret). Selesai mengurus administrasi di awal, aku digiring ke ruang persiapan operasi. Jadi, menurut aturan RS tersebut sebelum operasi dimulai setidaknya pasien udah harus nunggu diruang tsb sekitar 6 jam. Walah maak.... lama bener rasanya, pan ane kaga sakit ye,. boring iya, apalagi si suami yg nungguin, ya laperlah.. ya ditelpon orang kantor urusan kerjaanlah. Padahal di ruang tsb banyak pasien2 yg sedang resah mau dioperasi juga. Ada yg merintih2, mungkin nunggu dokter persiapan.
Tiba saatnya jam 4 aku digiring ke ruang operasi, saat itu si suster gatau kerjaannya ngapain aja sampai di ruangan operasi kok aku belum diinfus. Si dokter anastesi sedikit geram waktu itu. beliau sendiri yg menyuntikkan jarum infus akhirnya. Setelah beberapa menit, siap aku disuntik anastesi di selang infus, tiba2 udah selesai aja itu operasi. Aku diminta geser ke tempat tidur lain saat itu. sayup2 setengah sadar.. aku melanjutkan tidurku lagi pasca operasi.
Sadar dari obat anastesi saat itu pertama kali yang aku lihat suami. Saat aku bangun, aku cuma berharap semoga sakitku ini hilang... dan sudah tidak merepotkan suamiku lagi.
ketika aku bangun, aku semakin sadar, betapa suamiku sangat mencintaiku dari segala keterbatasanku.
Tanpa rawat inap, jam 10 malam aku kembali ke rumah. Alhamdulillah,.. selesai sudah kuretase nya.
Hasil kuret dimasukan ke wadah dan diperiksa ke laboratorium untuk tes patologi |
Apa rasanya kuret?
NGGAK KERASA APA-APA. tanpa sakit, karena kita full nggak sadarnya. alias bius total kalo orang2 bilang.
Setelah kuret apa sakit??
HANYA SEDIKIT NYERI. Jangan khawatir.. kuret nggak seperti operasi yg dilakukan dengan menyayat jaringan kulit kita. Karena lewat lubang vagina, jadi pemulihan cuma organ dalam.
Apa boleh berhubungan setelah kuret?
Tentu boleh, tapi setelah pulih... hahaha,,, kata dokter Agus gitu... Waktu itu kami disarankan untuk tidak berhubungan dulu setelah 1 kali menstruasi lagi.
Lanjutan cerita pasca kuret nanti aku tulis lagi ya... karena masih ada lanjutan program hamilku sesuai daran dari dokter yg mengoperasi kuret aku. dr, Agus menyarankan aku ikut inseminasi di RS lain....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar