Jumat, 10 Februari 2017

MENDESAIN RUMAH DENGAN BUDGET TERBATAS

Dari judul sudah ketauan ya artikel ini mau ngebahas seputaran rumah dan desain ruangnya. Yap.. saya selalu mencintai dunia desain ruang. Saya memang tidak punya ilmunya, karena saya tidak mengambil kuliah jurusan Arsitek. Tapi yang namanya minat ke dunia arsitek itu nggak bisa hilang walaupun saya sudah lulus S1 di Jurusan lain.

Seni desain itu menyenangkan, entah itu desain produk, desain ruang, desain grafis. Mengapa begitu, ya karena seni desain itu wujud pekerjaan yang nyata. Hasilnya terlihat jelas, seninya bisa dinikmati dan yang terpenting menciptakan kepuasan setelah menyelesaikan karya.

Ngomong-ngomong soal karya, apa sih karya yang pernah saya buat? Duh, malu rasanya kalau ditanya soal itu. Saya memang nggak punya karya apa2. Tapi saya bisa kok menyulap ruang buruk rupa menjadi angsa yg cantik... kyaaa... apa coba ini istilahnya. Mungkin istilah lainnya saya doyan merapikan sesuatu jadi lebih bernilai seni. Ada beberapa ruang yang pernah saya desain sendiri di rumah.
Lampu gantung sebagai penerangan sekaligus mempercantik ruang
Ini adalah salah satu bagian rumah kami yang saya desain sendiri. Plafon rumah yang tinggi cukup membuat saya memutar otak untuk mengakali bagaimana caranya agar dapat memasang lampu hias dengan harga terjangkau dan cukup cahaya di malam hari. Dana yang kami anggarkan saat itu hanya berkisar 500rb untuk lampu. Pikirku bagaimana bisa ya mendapatkan lampu hias dengan harga terjangkau. Tiba saatnya hari libur saya coba berjalan-jalan ke Pasar Kenari Jakarta Pusat. Untuk menuju kesana mudah kok, bisa naik busway koridor ancol-kampung melayu. Sampai disana, ebuseeet dah, harganya menggila semua, untuk lampu rangkai minimalis yang lebi darih 3 pcs sudah dimulai dari harga 400rb sampai jutaan. Sampai hampir putus asa. Saya siasati mencari toko yang sepi *menurut jalan pikirku kalau toko sepi pasti butuh penglaris istilah jawanya. Ternyata bener, toko yang sepi di Kenari bisa banting harga, lampu ini tadinya ditawarkan 1jt, setelah proses tawar menawar dan rayu merayu dg owner. Didapatkanlah lampu ini dg harga 550rb. Puas rasanya... walau masih tombok 50rb gapapa deh.. pan dapat 5 rangkai lampu. wkwk...
Display TV dibuat melayang agar ruang tidak terkesan sempit
Display TV yang saya buat ini juga desain sendiri. Ya.. lagi2 budget terbatas ya, kami nggak bisa sewa arsitek apalagi sampai ngeborongin ke desain interior. Bisa nggak bisa bayar cicilan rumahnya entar, hehe... Awalnya sih dari lihat2 di google juga, kebetulan ada teman yang menawarkan membuatkan lemari sesuai yang saya mau dengan budget terjangkau. Material kayu mahoni, waktu pengerjaan sekitar 1 bulan. Ini sengaja saya buat menggantung agar tidak terkesan sempit sekaligus memudahkan untuk membersihkan lantainya. Ambalan melayang juga dari kayu mahoni. Kalo pada umumnya ambalan materialnya kayu HPL, yang ini kayu mahoni, lebih berat tentunya, tapi kami siasati dengan meletakkan paku besar yang kuat untuk menopangnya. Satu set ini bisa saya dapatkan dengan harga 800rb belum ongkos pasang dan pengecatan. Wallpaper yang saya pasang ini dari hasil perburuan di internet. Dulu sih agak susah cari toko yang diskon banyak, sekarang mah di instagram udah betebaran olshop2 dengan harga jungkir balik. Wallpaper saya dapat dari web www.tokowallpaper.com. Saya lihat alamatnya nggak begitu jauh dari tempat kerja suami. Alamat toko di JL. Samanhudi Jakpus kalo nggak salah. Di toko tersebut menyediakan beberapa sample wallpaper yang bisa dipesan dan barang datang sekitar 2-3 hari setelah pemesanan. Tapi saat itu saya udah kebelet pasang, saya cari wallpaper yang paling murah, menarik dan ready stock. WP saya dapat dengan harga 120rb per roll (diskon abis). 3 roll cukup untuk menutup sebidang tembok display tv.
Cara menghitung wallpaper :
1 roll wallpaper = 10 meter x 0,5 meter. Jadi luasannya 5 m persegi.
Untuk menutup dinding dengan tinggi 3,5 meter x lebar 3 meter maka dibutuhkan wallpaper seluas 10,5 meter persegi.
Pembelian harus 3 roll karena setidaknya pemasangan wallpaper harus mengikuti alur gambar, serta menghindari kesulitan pembelian lagi jika kurang (bisa disebabkan sobek, salah pasang, dan lain2). Jika dilakukan pembelian lagi untuk menambah kekurangan belum tentu bisa sama, karena tiap wallpaper ada Lotnya, lot tiap jenis wallpaper kadang jika tidak jeli bisa beda tiap pesanan. Menghindari itu, lebih baik dilebihi daripada kurang kan..
Warna alami kayu sengaja ditonjolkan dengan finishing plistur tipis
Kitchen set dapur kami sengaja saya buat dengan tema alami. Material kayu mahoni solid tidak membuat kami khawatir jika terkena air atau rembes. Material ini kami pilih sengaja agar daya tahan kitchen set kami lebih kuat. Kitchen set ini kami dapatkan dengan harga 1,6jt saat itu belum termasuk pengerjaan finishing. Cukup terjangkau karena si pembuat juga kebetulan tetangga orang tua kami.
Batu yang disusun diatas semen bermanfaat untuk terapi kaki
Pencahayaan di area taman menurut saya sangat penting. Bagaimana dapat terlihat indah kalau cahayanya tidak ada. Di toko lampu hias, biasanya lampu taman dengan material kaleng ini dibanderol sekitar 150rb-300rbuan. Tapi memang keberuntungan masih berpihak pada saya, hehe... Si mbak pelayan saat saya mau pergi dari toko *read: nawar nggak dikasih si enciknya, tiba2 nyamperin dan setuju dengan harga yang saya minta, 100rb. wih... embaak,, jasamu akan selalu ku kenang sampai dimasukin ke blog kaan...Dia pun langsung telepon supliernya langsung. Dengan hati riang saya bawa lampu itu pulang, yeeeay.....
Pengerjaan taman cukup membingungkan menurut saya. Banyak masalah di sekitaran taman ini. Awal pengerjaan harus dilakukan pengurukan tanah lagi karena tanah bawaan aslinya adalah tanah lempung, ya karena bekas sawah. Setelah pengurukan dilakukan, mulai dengan desainnya. Saya yang mendesain sendiri taman ini, kebetulan masih ada sisa keramik carport saya manfaatkan untuk membuat joging track mini yang dikanan kirinya saya susun batu lintang yang disiram semen. Hasilnya, susunan batu ini dapat dimanfaatkan untuk terapi refleksi kaki setiap pagi. Area tengah saya letakkan lampu taman dikelilingi rumput gajah mini yang saya beli per meter 30rb. tidak full saya beli semua, tapi saya siasati menanaminya dengan renggang, dengan sedikit pupuk NPK dan disiram setiap hari rumput bisa tumbuh dengan lebat. Tapi.... ada tapinya lho, rumput gajah ini harus rutin dibersihkan dari rumput liar. Jika tidak maka pertumbuhan rumput gajah bisa terganggu bahkan tersisihkan oleh rumput liarnya. Tanaman yang lain, ada lidah mertua (ini saya dapat dari rumah ibu), serta tanaman lain yang gak modal sama sekali. Minta aja dirumah ibu, hehe,.Dipojok taman sengaja saya minta dibuatkan tempat sampah.

Yap, itulah beberapa desain buatan saya. Ada ruang yang lain, tp belum saya make over lagi. Alasannya, tetep nunggu budget dong, hahaha... Ah pokoknya, artikel ini bukan bermaksud pamer atau apa lho ya... Just sharing, dan sekali lagi semoga menginspirasi. Terima kasih... Comment kalau bisa yaa... salam kenal...



Tidak ada komentar: